PUBLICATION

Detail

ANALISIS ZONA BAHAYA GEMPABUMI BERDASARKAN METODE DETERMINISTIK DAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI KOTA PADANG SUMATERA BARAT

Lebih Lengkapnya : http://garuda.ristekdikti.go.id/documents/detail/1192236
  • Author : Riyanti, Azis; Rasimeng, Syamsurijal
  • DOI : 10.23960/jge.v5i2.1178

Abstrak

Abstrak - Telah dilakukan penelitian tentang analisis bahaya gempabumi berdasarkan metode deterministik dan pendekatan geomorfologi Kota Padang dengan tujuan untuk mengetahui nilai percepatan tanah maksimum (PGA) dan amplifikasi dari sumber gempa patahan Suliti dan Sumber gempa Subduksi serta menentukan kelas tanah berdasarkan gelombang geser (Vs30). Untuk mendapatkan nilai PGA, terdapat beberapa persamaan atenuasi yang digunakan untuk mencari besarnya guncangan yang dihasilkan apabila terjadi gempa dangkal. Untuk sumber gempa patahan, persamaan atenuasi yang digunakan adalah persamaaan Boore-Atkinson, Campbell-Bozorgnia, dan Chiou-Young. Sedangkan persamaan atenuasi yang digunakan untuk mendapatkan nilai PGA dari sumber gempa subduksi adalah Atkinson-Boore, Youngs, serta Zhao. Nilai PGA sumber gempa Subduksi di batuan dasar 0,0374 g. Sementara nilai PGA di permukaan sebesar 0,0769 g. Sedangkan untuk nilai PGA pada sumber gempa patahan (Patahan Suliti) di batuan dasar berkisar antara 0,0376 g, sementara nilai PGA di permukaan berkisar 0,0573 g. Daerah yang memiliki dampak parah jika terjadi gempa yang bersumber dari patahan adalah Kecamatan Koto Tengah, Kcamatan Padang Barat, dan Kecamatan Padang Utara dengan nilai amplifikasi tertinggi yakni 1,7690 (> 9 kali) yang menunjukkan bahwa perbesaran gelombang didaerah tersebut tinggi. Sedangkan jika terjadi gempa dengan sumber gempa subduksi daerah yang sangan rawan adalah Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Koto Tengah, Kecamatan Padang Utara dengan nilai amplifikasi 2,0607 (> 9 kali).  Abstract - Research on earthquake hazard analysis based on deterministic methods and the geomorphology approach of Padang City has been carried out to determine the maximum soil acceleration (PGA) and amplification of the source of the Suliti faults and Earthquake Subduction and determine soil classes based on shear waves (Vs30). The PGA value, several attenuation equations are used to find the magnitude of the shock produced when a shallow earthquake occurs. For the source of fault earthquakes, the attenuation equations used are the equivalent of Boore-Atkinson, Campbell-Bozorgnia, and Chiou-Young. While the attenuation equations used to obtain PGA values from subduction earthquake sources are Atkinson-Boore, Youngs, and Zhao. PGA value of earthquake source Subduction in bedrock 0.0374 g. While the PGA value on the surface is 0.0769 g. Whereas the PGA value in the fault source (Hard Fault) in bedrock ranged from 0.0376 g, while the PGA value on the surface ranged from 0.0573 g. Areas that have a severe impact if an earthquake originates from a fault are Koto Tengah District, West Padang Subdistrict, and North Padang Subdistrict with the highest amplification value of 1.7690 (> 9 times) which indicates that the magnification of the area is high. Whereas in the case of an earthquake with an earthquake source subduction area which is very vulnerable is West Padang District, Koto Tengah District, Padang Utara District with an amplification value of 2.0607 (> 9 times). Show More

Detail

  • Tahun :2019
  • Tipe Publikasi :Penelitian
  • Tanggal Publikasi :
  • Sumber :caribencana